Pengantar singkat: Bagian 2 ini melengkapi seri kajian Arba’in An-Nawawi dengan 21 hadits terakhir (nomor 22–42). Setiap hadits disusun ringkas: teks Arab inti, arti Indonesia baku singkat, dan hikmah reflektif yang mudah dijadikan bahan renungan atau kajian singkat.
Artinya: Sebarkanlah salam, berikanlah sedekah; perbuatan kecil pun termasuk sedekah.
Hikmah: Kebaikan sederhana sehari-hari memperkuat ukhuwah dan memiliki nilai ibadah.
27. Menuntut IlmuRingkasan hadits
مَنْ سَعَى فِي طَلَبِ الْعِلْمِ ...
Artinya: Barang siapa menempuh jalan menuntut ilmu, Allah mudahkan jalannya menuju surga.
Hikmah: Ilmu yang bermanfaat adalah investasi akhirat; jangan lelah menuntut dan menyebarkannya.
28. Al-Qur'an & PengajaranHR. Bukhari
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.
Hikmah: Mengajarkan Al-Qur'an adalah amal jariyah; ajak generasi muda mencintai Al-Qur'an.
29. Jauhi DustaRingkasan
لَا تَكْذِبُوا عَلَى اللَّهِ ...
Artinya: Jangan berdusta atas nama Allah; utamakan kejujuran dan rendah hati dalam ilmu.
Hikmah: Kejujuran adalah fondasi kepercayaan—jaga reputasi dan amanah ilmu.
30. Dunia & AkhiratHR. Bukhari
إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ
Artinya: Sesungguhnya dunia hanya perhiasan dan kesenangan sementara; akhirat adalah tempat tinggal yang kekal.
Hikmah: Jangan terbuai dunia; gunakan hidup untuk amal yang berbuah bagi akhirat.
31. Iri yang TerpujiHR. Bukhari & Muslim
لَيْسَ الغِبْطَةُ إِلاَّ فِي اثْنَيْنِ
Artinya: Tidak ada rasa ghibtah (iri) kecuali pada dua perkara: orang yang diberi harta lalu menafkahkannya di jalan Allah, dan orang yang diberi ilmu lalu mengamalkannya.
Hikmah: Jadikan kebanggaan pada kebaikan, bukan pada materi atau popularitas semata.
32. PersaudaraanHR. Bukhari & Muslim
لاَ يُؤْذَى مَسْلِمٌ بِمُسْلِمٍ
Artinya: Seorang Muslim tidak boleh menyakiti Muslim lainnya; kaum mukmin ibarat satu tubuh yang saling menguatkan.
Hikmah: Jaga hubungan, hindari fitnah, dan bantu saudaramu dalam kebaikan.
33. Bukti dalam KlaimKaidah hukum
الدَّلِيلُ عَلَى مَنْ يَدَّعِي
Artinya: Tuntutan pembuktian berada pada pihak yang mengklaim sesuatu.
Hikmah: Dalam dakwah dan hukum, jangan mengklaim tanpa bukti; berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.
34. Menolong SesamaHR. Bukhari & Muslim
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ فِي مَا هُوَ خَيْرٌ
Artinya: Barang siapa menolong saudaranya dalam sesuatu kebaikan, ia mendapatkan pahala besar.
Hikmah: Fasilitasi orang lain berbuat baik; kontribusi kecil bagi kebaikan orang lain sangat bernilai.
35. Bahaya HasadRingkasan
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ
Artinya: Waspadalah terhadap hasad (iri hati) karena dapat memakan amal kebaikan seperti api memakan kayu.
Hikmah: Latih rasa syukur; fokus pada perbaikan diri daripada membanding-bandingkan.
36. Melapangkan KesusahanHR. Muslim
مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
Artinya: Barang siapa melapangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan melapangkan kesusahannya pada hari kiamat.
Hikmah: Tolong-menolong dalam kesusahan adalah investasi besar di akhirat; jangan ragu untuk menolong.
37. Larangan ZalimHR. Muslim
إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ
Artinya: Hindarilah kezaliman, karena zalim akan berada dalam kegelapan pada hari kiamat.
Hikmah: Tegakkan keadilan dan hindari tindakan yang merugikan hak orang lain.
38. Penegasan NiatHR. Bukhari & Muslim
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: Amalan tergantung pada niatnya — pengulangan untuk penegasan pentingnya ikhlas.
Hikmah: Perbaharui niat secara berkala agar amal tetap murni dan mendapat keberkahan.
39. TaubatHR. Tirmidzi
مَنْ تَابَ مِنْ ذَنْبٍ غُفِرَ لَهُ
Artinya: Barang siapa bertaubat dari dosa, Allah mengampuninya selama ia tidak menyekutukan-Nya.
Hikmah: Jangan putus asa dari rahmat Allah; taubat adalah pintu kembali yang selalu terbuka.