Skip to Content
Loading...
SMK Darussalam Balapulang
SMK Darussalam Balapulang
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Fenomena Sejarah dalam Kehidupan Sehari-hari

🧭Fenomena Sejarah dalam Kehidupan Sehari-hari

Total soal: 12 — Klik Selesai untuk menampilkan skor & pembahasan singkat.
1. Pada masa kolonial Belanda, sistem tanam paksa (Cultuurstelsel) memaksa petani menanam tanaman ekspor seperti kopi dan tebu. Kini, Indonesia tetap menjadi salah satu eksportir komoditas perkebunan. Fenomena tersebut menunjukkan adanya …



2. Perkembangan transportasi dari gerobak, kereta uap, hingga MRT di kota besar menunjukkan perubahan dalam kehidupan sosial. Pernyataan yang tepat adalah …



3. Tentukan Benar atau Salah!
a. Pakaian adat daerah yang masih digunakan di upacara modern adalah contoh keberlanjutan budaya.
b. Semua tradisi lama otomatis hilang karena modernisasi.
c. Perubahan sosial selalu berdampak negatif terhadap masyarakat.
d. Upacara 17 Agustus memperlihatkan keterkaitan masa lalu dan masa kini.
4. Kedua kegiatan tersebut mencerminkan …



5. Cocokkan peristiwa masa lalu dengan fenomena sosial masa kini!
A. Sistem kerajaan berbasis agraris:
B. Perlawanan rakyat melawan kolonial:
C. Gotong royong pada masa desa tradisional:
6. Susun kronologi perkembangan komunikasi berikut: Telegram, Media sosial, Surat, Telepon kabel.



7. Fenomena “jalur tol laut dan transportasi modern” merupakan bentuk …



8. Pilih kategori untuk tiap fenomena berikut: [1] Perubahan, [2] Keberlanjutan, [3] Sebab-akibat.
A. Penggunaan batik di acara resmi pemerintahan:
B. Pengaruh revolusi industri terhadap munculnya pabrik:
C. Munculnya ojek online menggantikan becak tradisional:
9. Berdasarkan deskripsi tradisi selamatan, analisis yang paling tepat adalah …




10. Pola segregasi kota saat ini merupakan …




11. Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu Riau, berhasil menjadi bahasa pemersatu bangsa. Pilihan terhadap Bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 1928 disebabkan oleh faktor historisnya yang lama menjadi lingua franca di Nusantara, sifatnya yang demokratis (tidak terlalu kaku dengan tingkat tutur), serta tidak dikaitkan secara kuat dengan kelompok aristokrat tertentu seperti halnya Bahasa Jawa.

Kesadaran para pemuda pada tahun 1928 untuk menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan dapat dianalisis sebagai peristiwa sejarah yang menunjukkan:

  1. Perubahan visi strategis dari bahasa pergaulan (lingua franca) menjadi bahasa nasional yang berpolitik.
  2. Keberlanjutan peran Bahasa Melayu sebagai alat komunikasi antarsuku di Nusantara.
  3. Sebab dari terbentuknya identitas kebangsaan Indonesia yang lebih kuat dan inklusif.



12. Sistem pendidikan kolonial berpengaruh terhadap pendidikan masa kini karena …




Berbagi

Postingan Terkait

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?