Logo SMK Darussalam
SMK DARUSSALAM BALAPULANG
SMK Darussalam Kalibakung Menciptakan tenaga teknisi tingkat menengah yang profesional, beriman, bertaqwa dan mampu bersaing di era globalisasi

OSIS SMK Darussalam Balapulang Berpartisipasi dalam Festival OSIS Kabupaten Tegal 2025/2026

OSIS SMK Darussalam Balapulang di Pendapa Amangkurat Slawi
Delegasi OSIS SMK Darussalam Balapulang di Pendapa Amangkurat, Slawi.

Slawi, 16 Oktober 2025 — Suasana penuh semangat menyelimuti Festival OSIS Forum Komunikasi OSIS (FKOS) Kabupaten Tegal Tahun 2025/2026 yang digelar di Pendapa Amangkurat. Kegiatan ini mempertemukan para pengurus OSIS dari seluruh SMA dan SMK se-Kabupaten Tegal untuk berbagi inspirasi dan memperkuat solidaritas pelajar.

Dengan tema “Bersama Remaja Inspiratif, Gali Aspirasi dan Diskusi Edukatif,” festival ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk mengasah kepemimpinan, menyalurkan gagasan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.

Dalam sambutannya, Bupati Tegal, H. Ischak Maulana Rohman, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan panitia. Ia menekankan pentingnya peran pelajar sebagai agen perubahan yang cerdas, kreatif, serta memiliki karakter moral yang kuat di tengah perkembangan era digital.

Bagi OSIS SMK Darussalam Balapulang, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk belajar dari berbagai pengalaman, memperluas jejaring, dan menumbuhkan semangat kolaborasi antar pelajar. Dengan tekad “Beraksi, Berkreasi, dan Menginspirasi,” OSIS SMK Darussalam Balapulang siap menjadi bagian dari generasi muda yang aktif, berdaya, dan membawa perubahan positif bagi Kabupaten Tegal.

Kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut setiap tahun untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan kepemimpinan positif di kalangan pelajar Kabupaten Tegal.

#SMKDarussalamBalapulang #OSISBeraksi #KabupatenTegal #FestivalOSIS2025 #PelajarInspiratif

Share:

Hadits Arba’in An-Nawawi: Kajian & Hikmah (Bagian 2)

Hadits Arba’in An-Nawawi: Kajian & Hikmah (Bagian 2 dari 2)

Lanjutan hadits pilihan (22–42) lengkap dengan arti singkat dan hikmah reflektif — bagian 2 (penutup seri).

Diterbitkan:

⬅️ Kembali ke Bagian 1 (Hadits 1–21)

Pengantar singkat: Bagian 2 ini melengkapi seri kajian Arba’in An-Nawawi dengan 21 hadits terakhir (nomor 22–42). Setiap hadits disusun ringkas: teks Arab inti, arti Indonesia baku singkat, dan hikmah reflektif yang mudah dijadikan bahan renungan atau kajian singkat.


22. Akibat PerbuatanHR. Muslim
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا
Artinya: Barang siapa beramal saleh maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat maka itu juga atas dirinya.

Hikmah: Setiap usaha kebaikan kembali kepada pelakunya; bertanggung jawab atas perbuatan mendorong akhlak baik.

23. BersuciHR. Muslim
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ
Artinya: Bersuci (thaharah) adalah separuh dari iman.

Hikmah: Menjaga kebersihan ritual dan jasmani memperkuat kualitas ibadah dan adab sosial.

24. Keadilan & IhsanHR. Muslim
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ
Artinya: Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat baik, serta melarang perbuatan keji dan mungkar.

Hikmah: Keadilan dan ihsan menjadi pilar hubungan sosial yang beradab; tegakkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari.

25. Sedekah dari yang HalalHR. Muslim & Bukhari
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
Artinya: Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.

Hikmah: Pastikan niat dan sumber harta sebelum bersedekah agar amal diterima dan berkah.

26. Sedekah LuasHR. Bukhari & Muslim
أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَعْطُوا النَّاسَ الصَّدَقَةَ
Artinya: Sebarkanlah salam, berikanlah sedekah; perbuatan kecil pun termasuk sedekah.

Hikmah: Kebaikan sederhana sehari-hari memperkuat ukhuwah dan memiliki nilai ibadah.

27. Menuntut IlmuRingkasan hadits
مَنْ سَعَى فِي طَلَبِ الْعِلْمِ ...
Artinya: Barang siapa menempuh jalan menuntut ilmu, Allah mudahkan jalannya menuju surga.

Hikmah: Ilmu yang bermanfaat adalah investasi akhirat; jangan lelah menuntut dan menyebarkannya.

28. Al-Qur'an & PengajaranHR. Bukhari
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.

Hikmah: Mengajarkan Al-Qur'an adalah amal jariyah; ajak generasi muda mencintai Al-Qur'an.

29. Jauhi DustaRingkasan
لَا تَكْذِبُوا عَلَى اللَّهِ ...
Artinya: Jangan berdusta atas nama Allah; utamakan kejujuran dan rendah hati dalam ilmu.

Hikmah: Kejujuran adalah fondasi kepercayaan—jaga reputasi dan amanah ilmu.

30. Dunia & AkhiratHR. Bukhari
إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ
Artinya: Sesungguhnya dunia hanya perhiasan dan kesenangan sementara; akhirat adalah tempat tinggal yang kekal.

Hikmah: Jangan terbuai dunia; gunakan hidup untuk amal yang berbuah bagi akhirat.

31. Iri yang TerpujiHR. Bukhari & Muslim
لَيْسَ الغِبْطَةُ إِلاَّ فِي اثْنَيْنِ
Artinya: Tidak ada rasa ghibtah (iri) kecuali pada dua perkara: orang yang diberi harta lalu menafkahkannya di jalan Allah, dan orang yang diberi ilmu lalu mengamalkannya.

Hikmah: Jadikan kebanggaan pada kebaikan, bukan pada materi atau popularitas semata.

32. PersaudaraanHR. Bukhari & Muslim
لاَ يُؤْذَى مَسْلِمٌ بِمُسْلِمٍ
Artinya: Seorang Muslim tidak boleh menyakiti Muslim lainnya; kaum mukmin ibarat satu tubuh yang saling menguatkan.

Hikmah: Jaga hubungan, hindari fitnah, dan bantu saudaramu dalam kebaikan.

33. Bukti dalam KlaimKaidah hukum
الدَّلِيلُ عَلَى مَنْ يَدَّعِي
Artinya: Tuntutan pembuktian berada pada pihak yang mengklaim sesuatu.

Hikmah: Dalam dakwah dan hukum, jangan mengklaim tanpa bukti; berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.

34. Menolong SesamaHR. Bukhari & Muslim
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ فِي مَا هُوَ خَيْرٌ
Artinya: Barang siapa menolong saudaranya dalam sesuatu kebaikan, ia mendapatkan pahala besar.

Hikmah: Fasilitasi orang lain berbuat baik; kontribusi kecil bagi kebaikan orang lain sangat bernilai.

35. Bahaya HasadRingkasan
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ
Artinya: Waspadalah terhadap hasad (iri hati) karena dapat memakan amal kebaikan seperti api memakan kayu.

Hikmah: Latih rasa syukur; fokus pada perbaikan diri daripada membanding-bandingkan.

36. Melapangkan KesusahanHR. Muslim
مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
Artinya: Barang siapa melapangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan melapangkan kesusahannya pada hari kiamat.

Hikmah: Tolong-menolong dalam kesusahan adalah investasi besar di akhirat; jangan ragu untuk menolong.

37. Larangan ZalimHR. Muslim
إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ
Artinya: Hindarilah kezaliman, karena zalim akan berada dalam kegelapan pada hari kiamat.

Hikmah: Tegakkan keadilan dan hindari tindakan yang merugikan hak orang lain.

38. Penegasan NiatHR. Bukhari & Muslim
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: Amalan tergantung pada niatnya — pengulangan untuk penegasan pentingnya ikhlas.

Hikmah: Perbaharui niat secara berkala agar amal tetap murni dan mendapat keberkahan.

39. TaubatHR. Tirmidzi
مَنْ تَابَ مِنْ ذَنْبٍ غُفِرَ لَهُ
Artinya: Barang siapa bertaubat dari dosa, Allah mengampuninya selama ia tidak menyekutukan-Nya.

Hikmah: Jangan putus asa dari rahmat Allah; taubat adalah pintu kembali yang selalu terbuka.

40. Dunia Penjara MukminHR. Muslim
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
Artinya: Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga sementara bagi orang yang kufur.

Hikmah: Jangan terbuai kenikmatan dunia; pakailah dunia sebagai ladang amal untuk akhirat.

41. Rahmah (Kasih Sayang)HR. Tirmidzi
مَنْ لَا يَرْحَمِ النَّاسَ لاَ يَرْحَمْهُ اللَّهُ
Artinya: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.

Hikmah: Kasih sayang adalah inti akhlak; tunjukkan empati dalam tindakan sehari-hari.

42. Berpegang pada SunnahHR. Abu Dawud & Tirmidzi
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ
Artinya: Berpeganglah pada sunnahku dan sunnah para khalifah yang baik, serta tinggalkan hal-hal baru dalam agama (bid'ah).

Hikmah: Ikuti tuntunan yang shahih; keseimbangan antara tradisi dan dalil adalah jalan keselamatan.


Doa Penutup Seri:

Ya Allah, jadikanlah kami pewaris hikmah dari hadits-hadits Nabi-Mu; kuatkan kami mengamalkan dan menyebarkannya dengan niat ikhlas. Aamiin.

⬅️ Kembali ke Bagian 1 (Hadits 1–21)

Share:

Hadits Arba’in An-Nawawi: Kajian & Hikmah (Bagian 1)

Hadits Arba’in An-Nawawi: Kajian & Hikmah (Bagian 1 dari 2)

Ringkasan Arab, terjemahan singkat (Indonesia, baku), dan hikmah reflektif setiap hadits — bagian 1 (hadits 1–21).

Diterbitkan:

Pengantar singkat: Arba’in An-Nawawiyah adalah kumpulan hadits pilihan yang dihimpun Imam An-Nawawi. Masing-masing hadits mengandung petunjuk akidah, ibadah, dan akhlak. Bagian 1 ini berisi hadits 1–21 dengan arti singkat dan hikmah ringkas yang mudah dipahami untuk keperluan pembelajaran.


1. Hadits tentang NiatHR. Bukhari & Muslim
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: Sesungguhnya amalan tergantung pada niatnya; tiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan.

Hikmah: Periksa niat sebelum bertindak — keikhlasan menentukan nilai ibadah dan perbuatan.

2. Hadits Jibril — Islam, Iman, IhsanHR. Muslim
حَدَّثَنَا الْجِبْرِيلُ عَنِ الإِسْلَامِ وَالْإِيمَانِ وَالإِحْسَانِ
Artinya: Penjelasan tentang rukun Islam, pokok Iman (percaya pada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir), dan Ihsan (beribadah seakan melihat Allah).

Hikmah: Islam mencakup tindakan lahir, keyakinan batin, dan kualitas keikhlasan dalam beribadah.

3. Rukun IslamHR. Bukhari & Muslim
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ
Artinya: Islam dibangun atas lima perkara: syahadat, salat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu.

Hikmah: Tegakkan rukun sebagai fondasi ibadah; konsistensi membentuk karakter religius.

4. Keimanan pada TakdirHR. Bukhari & Muslim
آمَنْتُ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya: Beriman pada takdir baik dan buruk; segala ketetapan Allah termasuk bagian iman.

Hikmah: Keyakinan pada qadar mendorong sabar dan tawakal tanpa menghilangkan usaha.

5. Larangan Bid‘ahHR. Bukhari & Muslim
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam agama yang bukan darinya, maka perkara itu tertolak.

Hikmah: Berpegang pada dalil menjaga kemurnian ajaran; berhati-hati dalam praktik keagamaan.

6. Halal & HaramHR. Bukhari & Muslim
إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ
Artinya: Yang halal jelas dan yang haram jelas; di antara keduanya banyak perkara yang samar.

Hikmah: Jauhi perkara yang meragukan agar terhindar dari hal yang dilarang Allah.

7. Agama adalah NasihatHR. Muslim
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
Artinya: Agama itu adalah nasihat — untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum Muslimin, dan kaum Muslimin pada umumnya.

Hikmah: Menasihati sesama dengan penuh hikmah adalah praktik iman yang melestarikan kebaikan.

8. Jihad yang HakikiRingkasan hadits
أَعْظَمُ الْجِهَادِ جِهَادُ النَّفْسِ
Artinya: Jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu; perjuangan spiritual sering lebih berat daripada peperangan fisik.

Hikmah: Latih diri mengendalikan nafsu; konsistensi pada kebaikan adalah jihad yang terus menerus.

9. Patuh pada Larangan NabiHR. Bukhari & Muslim
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ
Artinya: Apa yang aku larang, jauhilah; dan apa yang aku perintahkan, lakukan sebisamu.

Hikmah: Menghindari larangan lebih efektif mencegah dosa; kerjakan perintah sesuai kemampuan.

10. Allah Maha BaikHR. Muslim
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
Artinya: Sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima (amal) yang baik.

Hikmah: Pastikan asal harta dan niat amal benar agar diterima oleh Allah; kualitas lebih penting dari kuantitas.

11. Tinggalkan yang MeragukanHR. Tirmidzi & Nasa'i
مَنْ تَرَكَ الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ
Artinya: Barang siapa meninggalkan perkara yang meragukan, ia telah membersihkan agamanya dan kehormatannya.

Hikmah: Menjaga diri dari perkara syubhat melindungi kehormatan dan kehati-hatian beragama.

12. Jangan MudaratKaidah umum
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
Artinya: Tidak boleh menimbulkan bahaya dan tidak boleh saling menimbulkan bahaya.

Hikmah: Prinsip ini membentuk etika sosial; hindari tindakan merugikan orang lain.

13. Cintai SaudaramuHR. Bukhari & Muslim
أَحِبَّ لِأَخِيكَ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ
Artinya: Cintailah untuk saudaramu apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri.

Hikmah: Empati memperkokoh ukhuwah; utamakan kepentingan baik sesama untuk mempererat persaudaraan.

14. Kehormatan MuslimHR. Bukhari & Muslim
لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ وَلاَ مَالُهُ وَلاَ عِرْضُهُ
Artinya: Darah, harta, dan kehormatan seorang Muslim adalah suci bagi Muslim lainnya, kecuali bila ada alasan syar'i.

Hikmah: Hormati hak dan martabat sesama; hukum dan etika menempatkan perlindungan terhadap kemanusiaan.

15. Berkata Baik atau DiamHR. Bukhari & Muslim
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ...
Artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.

Hikmah: Jagalah lisan; jika tidak ada manfaat, memilih diam lebih aman dan bijak.

16. Menahan AmarahRingkasan
لاَ تَغْضَبْ
Artinya: Janganlah engkau marah (perintah untuk menahan amarah dan bersikap sabar).

Hikmah: Mengendalikan amarah mencegah tindakan yang merusak dan meningkatkan kedamaian sosial.

17. Kebaikan & HatiRingkasan
الْحَمِيدُ مَنْ حَبَّ مَا أَحَبَّ اللَّهُ
Artinya: Kebaikan sejati adalah apa yang disukai Allah; nilai amal diukur dari keridhaan-Nya.

Hikmah: Jadikan standar perbuatan berdasarkan apa yang Allah ridhoi, bukan sekadar penilaian duniawi.

18. Bertaqwa di Mana PunHR. Tirmidzi
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Artinya: Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada.

Hikmah: Integritas agama harus tampak dalam sikap sehari-hari, bukan sekadar di tempat ibadah.

19. Menjaga ShalatRingkasan
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَاةِ فِي مَوَاقِيتِهَا
Artinya: Jagalah shalat pada waktunya karena shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Hikmah: Disiplin shalat menata waktu dan membentuk akhlak keseharian.

20. Malu Bagian dari ImanHR. Muslim
الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ
Artinya: Rasa malu adalah sebagian dari iman.

Hikmah: Malu yang baik menjadi pengendali diri dari perbuatan tercela.

21. Penegasan pada TakdirHR. Muslim
آمَنْتُ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya: Aku beriman pada takdir baik dan buruknya.

Hikmah: Sikap sabar dan syukur berjalan bersama ketika menerima ketetapan Allah.


Doa Penutup:

Semoga Allah menjadikan kami termasuk orang-orang yang mengamalkan sunnah Nabi ﷺ dan menjadikan ilmu ini sebagai pencerah hati. Aamiin.

➡️ Lanjut ke Bagian 2 (Hadits 22–42)

Share:

Hadits Arba'in An-Nawawi

🌿 Hadits Arba'in An-Nawawi (Ringkas)

Memuat hadits...

BIOGRAFI ULAMA AHLI HADITS

Biografi Ulama Ahli Hadits

Kata Mutiara

🪞 Kata Mutiara Islami 🪞

Ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu menjagamu, sedangkan harta engkau yang menjaganya.
 
Lihat Semua di YouTube